16 Mei 2009
Facebook Layout
09 Mei 2009
Asas Kepastian Hukum
Syarat terbentuknya sebuah Negara adalah satu diantaranya adalah memiliki sebuah hukum atau biasa disebut konstitusi, dalam sebuah tata keadministrasian dalam organisasipun haruslah ada sebuah kontitusi demi tertibnya serta berjalan dengan baik sebuah organisasi agar tidak kacau. Hukum dibuat jangan lantas dilanggar, hukum ada untuk dipatuhi dan dijalankan sebagaimana mestinya demi tertibnya sebuah tatanan organisai.
Tapi ketika hari ini hukum ada justru cenderung kaum minoritas saja yang menghiraukan yang tetap mematuhi hukum yang ada yang mesti dijalani seorang yang hidup dalam lingkungan yang memang pasti mengandung hukum didalamnya, ketika hari ini masyarakat jangankan untuk mematuhi hukum negara yang basisnya memang dalam ruang lingkup nasional untuk memulai dari yang ruang lingkup kecil justru menyepelekan, dimanakah rasa tanggung jawab dan kesadarannya jika hukum yang ada dalam ruang lingkup kecil tidak pernah dihiraukan dan justru cenderung menyepelekan. Apakah itu bisa disebut warga yang baik yang memiliki sifat nasionalis, yang memang salah satu point seorang mempunyai sikap nasionalis adalah faham terhadap hukum.
Kalau memang kita masih mempunyai kesadaran dalam diri bagaimana hendaknya kita memulai dari diri kita sendiri, untuk bisa mematuhi dan merealisasikannya dalam kehidupan kita, di manapun kita berada. Baik itu dalam lingkungan organisasi, masyarakat atau bahkan hukum Negara yang memang mengatur demi terwujudnya sebuah Negara yang tertib, aman dan segala langkah kita selalu dalam koridor yang memang kita yakini langkah kita tidak salah dan menyalahi sebuah hukum dan aturan yang ada. Ketika sebuah konstitusi ada dalam sebuah organisasi harus kita sadari semua itu dibuat dan ada untuk mengatur langkah kita agar tidak dengan paradigma yang dangkal, tidak peduli hukum itu ada untuk apa dan mesti dibagaimanakan, sungguh sempit sekali paradigma seperti itu yang jikalau sampai saat ini kita belum ada sebuah realisasi hukum yang ada dan dibuat untuk mengatur setia langkah untuk menjadi sosok yang disiplin, dan segala titik kehidupan kita termanage dengan baik.
Hukum ada untuk dilaksanakan, apa jadinya sebuah Negara atau organisasi tanpa ada sebuah hukum. Mungkin saja kehancuran yang akan terjadi, untuk mengantisipasi kemungkinan yang akan terjadi, maka mulailah dari sekarang tentunya kita mulai dari diri kita sendiri. Agar kita bisa menghindari kemungkinan yang akan terjadi. Jika memang tidak ingin kehancuran yang suatu saat pasti terjadi.
24 Maret 2009
21 Maret 2009
Kampus Pencerahan STAI DR. KHEZ. Muttaqien Purwakarta
Jl. Basuki Rahmat, Sindagkasih, Purwakarta
www.staimuttaqien.ac.id
staimuttaqien.blogspot.com
(0264)20092
Beri Cinta untuk Palestina
Dalam relung sukma terkurung
Berkaca kelam pada jelaga
Akan nasib sebuah bangsa
Palestina…
Dimanakah cinta berada?
saat bumi nabi mulai luruh dan runtuh
Terserak terseok berteriak serak
penuh harap cinta kan berkunjung menetap
Namun cinta tak lagi bersuara
terbungkam kelam dalam sekam
Cinta tak lagi bicara
tak ucap lantang gemakan kebenaran
Dan kini cinta telah bisu
terkatup rapat hanya mampu meratap
Dan cinta telah tuli
karena bising desing peluru terus menari
Lalu cinta telah buta
menutup mata akan syahidnya para syuhada
mencoba tak peduli akan nasib Al-Aqsha suci
Yang jelas, cinta telah mati disana
Tak jelas rupa dan rona
Cinta merah karena darah
merah karena amarah yang membuncah
Tak ada lagi cinta di sana,
yang ada hanya penjajahan yang nyata
menebas nafas semua yang bernyawa
Dan cinta tak lagi berkuasa
terkatung bergantung mengulum
berharap cinta-cinta di lain negara
kan berusaha menyelamatkan cinta disana
agar cinta,
tetap ada untuk Palestina…
24 Februari 2009
22 Februari 2009
RESENSI BUKU
“ THE GREAT DISRUPTION”
( Hakikat Manusia dan Rekonstruksi Tatanan Sosial )
Pengarang : Francis Fukuyama
Free Press, Juli 2000
Paperback, 510 Halaman
ISBN: 979-9440-23-8
CV. QALAM
www.Qalam-online.com
Francis Fukuyama Amerika adalah salah satu yang paling astute dan pemikir asli, dan buku telah membuka perspektif baru pada mengubah dunia di sekitar kita. Di Akhir Sejarah dan Manusia Terakhir, dia adalah yang pertama yang muncul sekilas bentuk pasca Perang Dingin dunia. Dalam Percaya, ia menganalisis faktor-faktor sosial yang menciptakan kemakmuran dan dieksplorasi bagaimana mereka dapat harnessed. Sekarang, di provokatif dan paling besar pengaruhnya buku, Fukuyama ternyata dia perhatian lebih ke pertanyaan mendasar mengenai sifat masyarakat modern.
Great gangguan diawali oleh mengamati bahwa selama tiga puluh tahun, Amerika Serikat dan negara-negara maju lainnya telah mengalami transformasi yang besar dari industri ke informasi masyarakat; pengetahuan telah diganti massa produksi sebagai dasar dari kekayaan, kuasa, dan interaksi sosial. Pada saat yang sama, masyarakat Barat telah tertahan meningkatkan tingkat kejahatan, perubahan besar-besaran dalam struktur dan keluarga kesuburan, menurunnya tingkat kepercayaan, dan kejayaan masyarakat atas individualisme. Sama seperti Revolusi Industri tentang sungguh-sungguh membawa perubahan dalam masyarakat dari nilai-nilai moral, yang mirip Great gangguan pada waktu kita sendiri telah menyebabkan perubahan besar dalam struktur sosial.
Menggambar pada data terbaru sosiologis dan teori model baru dari bidang yang sangat berbeda seperti ekonomi dan biologi, Fukuyama menyatakan bahwa meskipun yang lama telah rusak selain pesanan, baru urutan sosial sudah mengambil bentuk. Bagian dari sifat manusia, dia menunjukkan, adalah kenyataan bahwa kita semua biologis wired keras untuk meniru obligasi dengan satu sama lain, menciptakan kohesi sosial dalam bentuk-bentuk baru dan adaptif, tidak hanya di lingkungannya tapi juga dalam organisasi bisnis dan struktur keluarga.
The Great Disruption ( Pergeseran besar ) disebut oleh francis fukuyama pada suatu masa yang terjadi beberapa dekade terakhir khusunya di Amerika serikat dan negara-negara ekonomi maju lainnya, dimana pada saat itu telah terjadi pergeseran besar terutama dalam struktur sosialnya, seperti halnya dengan meningkatnya tingkat kriminalitas ( baik itu pencurian maupun pembunuhan ), menipisnya kepercayaan masyarakat ( baik terhadap sesama individu maupun lembaga-lembaga negara ), meningkatnya angka perceraian dan wanita hamil diluar nikah, kemudian salah satu yang paling menonjol adalah meningkatnya sikap individualisme dikalangan masyarakat.
Persoalan-persoalan diatas dianalisis oleh francis fukuyama dari berbagai persfektif/ sudut pandang , baik itu dari segi historis, sosiologis, antropologis, neurobiologis, ekonomi, dan bahkan politik. Dengan menggunakan analisis moral, sosial, dan ekonomi, penulis menawarkan atau menyuguhkan hal-hal baru yang berkaitan dengan norma-norma moral dan aturan-aturan hukum dalam masyarakat, dalam kaitannya dengan persoalan kerjasama, kriminalitas, angka perceraian, kekerasan terhadap anak, peran perempuan, kepercayaan, dan social capital.
Secara sederhana social capital dapat diartikan sebagai serangkaian nilai atau norma-norma informal yang dimiliki bersama diantara para anggota suatu kelompok masyarakat yang memungkinkan terjalinnya kerjasama diantara mereka. Norma-norma yang menghasilkan social capital harus secara substantif memasukan nilai-nilai seperti kejujuran, pemenuhan tugas, dan kesediaan untuk saling menolong dan komitmen bersama. Mangkirnya social capital bisa dilihat melalui ukuran-ukuran tradisional mengenai penyimpangan sosial, seperti tingkat kejahatan, kehancuran keluarga, penggunaan obat-obat terlarang, pelanggaran hukum, bunuh diri, dan penghindaran pajak.
Menurut francis fukuyama, beliau menyatakan bahwa meskipun tatanan lama telah hancur, saat ini sebuah upaya untuk merumuskan kembali sifat dasar manusia dan tatanan sosial baru telah berlangsung. Endingnya, “ The great Disruption “ pada akhirnya menempa sebuah model baru menuju keniscayaan “ The great Reconstruction “.
Secara umum, paling tidak ada empat alasan mengapa fenomena yang diasosiasikan dengan great disruption dapat terjadi :
( Pertama ) Fenomena itu dimunculkan oleh kemiskinan yang meningkat dan/ atau kesenjangan penghasilan.
( Kedua ) Sebaliknya dari point pertama, bahwasanya fenomena tersebut disebabkan oleh kekayaan yang meningkat.
( Ketiga ) great disruption merupakan produk yang muncul dari negara kesejahteraan modern/ modern welfare state.
( Keempat ) fenomena tersebut muncul akibat dari ingsutan kultural yang luas yang memasukan kemerosotan agama dan meningkatnya swa kepuasan individualistik diatas kewajiban komunal.
Menurut francis fukuyama, beliau menyatakan bahwa meskipun fenomena disruption saat ini telah menghancurakan tatanan sosial lama, akan tetapi fenomena great disruption tidaklah mempresentasikan akhir dari sebuah kemerosotan moraljangka panjang yang dibuat penting oleh kebangkitan pencerahan, humanisme sekular, atau sumber-sumber sejarah mendalam lainnya. Sementara penekanan kultural atas individualisme secara mendalam berakar pada tradisi itu, Great Disruption memiliki sebab-sebab yang lebih dekat seperti ingsutan dari ekonomi industrial menuju ekonomo pasca industrial dan perubahan-perubahan di pasar tenaga kerja yang memungkinkan hal ini. Uapaya-upaya untuk menormalkan kembali masyarakat masyarakat inggris dan Amerika dari tahun 1830-an dan seterusnya pada era victorian memperoleh keberhasilan monumental.
Bukti semakin banyak bahwa great disruption telah menjalankan tugasnya sendiri adalah bahwa proses penormalan kembali telah dimulai, hal ini dapat terlihat dari menurunnya tingkat kriminalitas, kasus perceraian dan hidup bersama diluar nikah pun semakin berkurang, dan tingkat-tingkat kepercayan terhadap institusi dan individu juga mengalami pemulihan secara signifikan dari awal hingga akhir tahun 1990-an, kepercayaan melambat secara substansial dan bahkan berbalik pada tahun 1990-an dibanyak negara, yang sebelumnya telah mengalami ledakan kekacauan.
Banyak tanda-tanda lain yang menyatakan bahwa secara kultural, periode individualisme yang terus berkembang sudah hampir sampai pada akhir, dan setidaknya bahwa sebagian norma yang telah lama hilang selama periode great disruption mulai kembali dipulihkan. Tatanan sosial tidak bisa dimunculkan kembali begitu saja melalui interaksi-interaksi desentralistik individu dan komunitas. Akan tetapi harus di rekonstruksi melalui kebijakan publik, ini berarti bahwa tindakan dan inaction di pihak pemerintah adalah wilayah yang jelas dimana pemerintah bisa bertindak untuk menciptakan tatanan sosial melalui kekuatan polisi ataupun militer dan melalui proses peningkatan pendidikan. Kita mungkin lebih suka melihat perubahan-perubahan dramatis dalam berbagai tingkat kejahatan dan kepercayaan ketimbang dalam norma-norma yang berkenaan dengan seks, reproduksi, dan kehidupan keluarga. Senyatanya, proses penormalan kembali dalam dua wilayah pertama sudah berjalan dengan baik.
Yang mungkin bisa kita harapkan di masa depan adalah adanya proses adaptasi dari berbagai kultural yang berbeda yang akan membuat masyarakat era informasi menjadi lebih ramah untuk anak-anak. Persoalan utama berkenaan dengan pandangan yang secara esensial optimistik tentang kemajuan sejarah ini adalah bahwa tatanan sosial dan moral tidak harus mengikuti kebangitan tatanan politik dan perkembangan ekonomi.
28 Januari 2009
14 Januari 2009
Dua Wartawan Ditembak Mati Zionis
Israel mulai menunjukkan kembali kearoganannya. Setelah anak-anak dan wanita dibantai, gedung-gedung dibawah pengelolaan PBB dan tempat-tempat peribadatan dihancurkan, sekarang Israel mulai mengincar para wartawan yang meliput langsung konflik di Gaza.
Setelah wartawan Al-Alam diculik, Israel baru-baru ini menembak mati 2 orang wartawan. Para wartawan lainnya pun banyak yang terluka, peralatan mereka hancur karena ulah pasukan Zionis durjana.
Padahal wartawan menurut hukum humaniter internasional merupakan pihak non kombatan, pihak yang dilindungi selain anak-anak dan wanita.
Peristiwa penembakan dua wartawan ini yang kemudian menuai reaksi keras dari para jurnalis di Indonesia dan di dunia. Di Bandung, para jurnalis melakukan demonstrasi di depan gedung sate.
Pasukan Israel telah melanggar Konvensi Jenewa 1949. Anak-anak, wanita, orang lemah, orang sakit, orang berusia lanjut, bahkan lawan yang sudah menyerah harus dilindungi dalam perang.
13 Januari 2009
Cinta Abadi
Kuharap itu mendengung abadi sepanjang masa
Di dalam raga dan jiwamu, tanpa kau menyadarinya
Sebab itu aku… mengatakan padamu apa adanya
Tadi pagi… kusambut hariku dengan sinar cerah mentari
Kutitipkan harap pada embun yang membasahi bumi
Agar cinta kita berdua ini kekal abadi, tak terkecuali
Hingga bumi tak lagi bermentari, hingga hitam menjemput raga ini
Jejakmu
Ada jejakmu di hati
Sejak engkau melangkah bahagia
Hingga pergi meninggalkan luka
Semuanya tertinggal
Terngiang aku saat-saat dulu
Kita berdua masih
Menjejak harapan yang sama
Tujuan yang satu… cinta abadi
Hingga lalu engkau pergi
Meninggalkan jejak yang dalam di hati
Tanpa pernah berkata, tanpa pernah memberi
Padaku, harapan untuk kembali
Takkan kuhapus jejakmu…
Biar sakit, biar pedih, atau apapun rasanya
Tetap tersimpan selama-lamanya
Hingga angin dan air mengaburkan semua
Puisi cinta - puisi romantis - puisi patah hati - puisi mesra - puisi jatuh cinta
kulari ke hutan kemudian menyanyiku
kulari ke pantai kemudian teriakku
sepi… sepi.. dan sendiri aku benci
aku ingin bingar… aku mau di pasar
bosan aku dengan penat
dan enyah saja kau pekat
seperti berjelaga jika kusendiri
pecahkan saja gelasnya biar ramai
biar mengaduh sampai gaduh
ada malaikat menyulam
jaring laba laba belang di tembok keraton putih
kenapa tak goyangkan saja loncengnya
biar terdera
atau aku harus lari ke hutan
lalu ke pantai…
==============
versi plesetannya:
kulari ke hutan, ketemu monyet
kulari ke pantai, ketemu cumi-cumi
benci.. benci aku dengan sendiri
aku ingin ke pasar, ke pasar lagi
trus mampir ke RRI
pecahkan saja gelasnya biar ramai
biar gaduh sampai mengaduh
piring.., mangkoknya jangan, itu buat ibu
ada malaikat menyulam jaring laba-laba belang
di tembok kantin depan kelasku
mata indah bola ping pong
ke pantai yuk donnn…
12 Januari 2009
PRESIDEN 2009
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air.
Perkenalkanlah saya Ir. Doku Karta Diningrat Atma Jaya.
Pertama-tama mohon maaf atas Anehnya nama saya. Hal ini disebabkan karena partai saya sudah dua kali Pemilu tidak mampu melewati electoral threshold. Maka sesuai dengan UU Pemilu saya harus mengubah nama. Sesuai visi misi. Ini menunjukkan bahwa saya taat kepada hukum dan menjunjung tinggi hukum di atas segala-galanya.
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air.
Selalu menjadi ciri dari saya yaitu, bahwa saya tidak menawarkan janji, melainkan solusi. Oleh karena itu saudara-saudara, dengarkanlah solusi dari saya!
Bahwa setelah melalui kajian yang mendalam dari Dewan Pembina, perdebatan di Dewan Presidium, dan fatwa Majelis Syuro, saya menyimpulkan bahwa masalah pokok dari bangsa ini adalah “uang”.
Pejabat korupsi karena uang. Pendidikan mahal karena rektor, dosen, guru dan kepala sekolah membutuhkan uang. Kesehatan mahal karena dokter, perawat, apoteker dan pabrik obat butuh uang. Urbanisasipun terjadi karena kekurangan uang di daerah. Tingkat kriminalitas tinggi, pembunuhan, lomba menjadi artis, semua demi uang.
Solusi yang ditawarkan para ahli hanya omong kosong belaka. Mereka menggunakan analisis-analisis yang rumit untuk mencoba menjelaskan apa yang sedang terjadi. Namun mereka tidak sampai kepada inti dari permasalahan, yaitu tidak meratanya distribusi uang.
Program utama saya jika Saudara-saudara mempercayai kami untuk memimpin negeri ini hanyalah satu, yaitu memperluas akses masyarakat terhadap uang.
Untuk itu kami akan membangun pabrik-pabrik uang di setiap provinsi. Distribusi uang dilakukan melalui Stasiun Pendistribusian Uang Rakyat (SPUR) yang tersebar di tempat-tempat strategis. SPUR berada di bawah koordinasi Depot Urusan Distribusi Uang Rakyat (DUDUR) yang berada di setiap kabupaten/kota. Secara nasional DUDUR akan dikoordinasi oleh Badan Urusan Distribusi Uang Nasional (BUDUN).
Untuk menjamin pasokan uang, kami akan membangun Tempat Besar Penampungan Uang (TBPU) di setiap pulau-pulau besar di Nusantara. Di Jawa Barat misalnya, akan dibebaskan lahan di 4 kecamatan untuk pembangunan TBPU. TPBU ini diperkirakan mampu menampung 18 milyar kilometer kubik uang, yang selain untuk distribusi wilayah Jawa Barat dan Banten, juga mensuplai kebutuhan uang di Jakarta sekitar 132 ribu meter kubik uang per hari.
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air.
Jika Saudara mempercayai saya untuk memerintah, saya akan memastikan bahwa setiap warga negara dapat memperoleh uang sebanyak yang dibutuhkan secara cuma-cuma. Saya akan menjamin setiap warga negara dapat mengambil uang di SPUR sebanyak yang mereka mau dan mampu. Tidak ada antrian panjang. Bagi warga yang tidak mampu mengambil sendiri di SPUR, kami akan kirimkan ke tempat masing-masing melalui paket pos. Dan jika kiriman tersebut tidak cukup, mereka dapat mengajukan penambahan kuota paket pos ke DUDUR.
Di sinilah Saudara-saudara, bukti kejeniusan saya!
Bahwa dengan demikian tingkat kriminalitas akan turun hingga titik NOL. Tidak ada lagi sopir angkot dan bus
Oleh karena itu Saudara-saudara sebangsa dan setanah air, pilihlah saya dalam Pemilu nanti. Jangan menjadi golput. Suara Anda sangat penting bagi saya agar kami dapat mewujudkan program saya. Dan suara Anda sendiri tidaklah cukup. Ajaklah keluarga, kenalan, dan tetangga Anda untuk memilih kami. Karena hanya melalui kemenangan Pemilulah rencana saya dapat diwujudkan. Dan ketika hal tersebut terwujud, Anda jugalah yang menikmatinya. Dengan begitu, Anda telah menolong diri Anda sendiri, keluarga dan tetangga Anda. Selamat memilih saya!
11 Januari 2009
dekap dan putar
hilang kesuciannya
akan hari buruk ini
yang kau dengungkan
Teater luka dibaluti awan
o, sungguh indah
Awan merah membayang
Mata coklat yang kau sebar
Sempurna
Layaknya lanskap penuh bintang
dekap dan putar kaset itu
Bagai kehidupan kita
Jalanlah perlahan
menikmati indahnya purnama karam
sampai kaupun hilang
Hari masih buruk,
tapi kau akan menikmatinya.
Rinduku hujan
Ku sempatkan istirahat sejenak
bersandar melepas
lelah
mencoba menghemat nafas
yang sudah banyak terlepas
Lalu menatap ke langit lepas
mengurai tanya pada langit
yang berawan
yang mendung tipis
mencoba mencari
atau sekedar berharap
hujan turun hari ini
Lama sudah ku menanti
hujan tak turun kali ini
basahi kemarau di hati
alirkan kesejukan dalam diri
Aku butuh rintikan hujan hari ini
kuyupi aku saat ini
aku rindu hujan detik ini
basuh jiwa sempurnakan aku dalam sepi.
dekap dan putar
hilang kesuciannya
akan hari buruk ini
yang kau dengungkan
Teater luka dibaluti awan
o, sungguh indah
Awan merah membayang
Mata coklat yang kau sebar
Sempurna
Layaknya lanskap penuh bintang
dekap dan putar kaset itu
Bagai kehidupan kita
Jalanlah perlahan
menikmati indahnya purnama karam
sampai kaupun hilang
Hari masih buruk,
tapi kau akan menikmatinya.
REDEFINISI ARTI MAHASISWA
Berbicara tentang mahasiswa , hal pertama yang harus kita kritisi dan
pertanyakan kembali adalah ” benarkah kita ini Mahasiswa ? jika iya, dimanakah eksistensi kita sebagai seorang mahasiswa ? atau bahkan kita pun belum mengetahui arti dari mahasiswa itu sendiri ?”. Betapa naifnya kita, apabila tidak mengenal diri kita sendiri.
Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Bab VI bagian ke empat pasal 19 bahwasanya “ mahasiswa ” itu sebenarnya hanya sebutan akademis untuk siswa/ murid yang telah sampai pada jenjang pendidikan tertentu dalam masa pembelajarannya. Sedangkan secara harfiyah, “ mahasiswa ” terdiri dari dua kata, yaitu ” Maha ” yang berarti tinggi dan ” Siswa ” yang berarti subyek pembelajar ( menurut Bobbi de porter ), jadi dari segi bahasa “ mahasiswa ” diartikan sebagai pelajar yang tinggi atau seseorang yang belajar di perguruan tinggi/ universitas.
Namun jika kita memaknai “ mahasiswa ” sebagai subyek pembelajar saja, amatlah sempit pemikiran kita, sebab meski ia ( baca : Mahasiswa ) diikat oleh suatu definisi study, akan tetapi mengalami perluasan makna mengenai eksistensi dan peran yang dimainkan dirinya. Kemudian pada perkembangan selanjutnya, “ mahasiswa ” tidak lagi diartikan hanya sebatas subyek pembelajar ( study ), akan tetapi ikut mengisi definisi learning. Mahasiswa adalah seorang pembelajar yang tidak hanya duduk di bangku kuliah kemudian mendengarkan tausiyah dosen, lalu setelah itu pulang dan menghapal di rumah untuk menghadapi ujian tengah semester atau Ujian Akhir semester. “ mahasiswa ” dituntut untuk menjadi seorang ikon-ikon pembaharu dan pelopor-pelopor perjuangan yang respect dan tanggap terhadap isu-isu sosial serta permasalahan umat dan bangsa.
Apabila kita flash back melihat sejarah, peran mahasiswa acapkali mewarnai perjalanan bangsa Indonesia, mulai dari penjajahan hingga kini masa reformasi. “ mahasiswa ” bukan hanya menggendong tas yang berisi buku, tapi mahasiswa turut angkat senjata demi kedaulatan bangsa Indonesia. Dan telah menjadi rahasia umum, bahwasanya mahasiswa lah yang menjadi pelopor restrukturisasi tampuk kepemimpinan NKRI pada saat reformasi 1998. Peran yang diberikan mahasiswa begitu dahsyat, sehingga sendi-sendi bangsa yang telah rapuh, tidak lagi bisa ditutup-tutupi oleh rezim dengan status quonya, tetapi bisa dibongkar dan dihancurkan oleh Mahasiswa.
Mencermati alunan sejarah bangsa Indonesia, hingga kini tidak terlepas dari peran mahasiswa, oleh karena itu ” mahasiswa ” dapat dikategorikan sebagai ” Agent of social change ” ( Istilah August comte dalam pengantar sosiologi ) yaitu perubah dan pelopor ke arah perbaikan suatu bangsa.
Kendatipun demikian, paradigma semacam ini belumlah menjadi kesepakatan bersama antar mahasiswa ( Plat form ), sebab masih ada sebagian madzhab mahasiswa yang apriori ( cuek ) terhadap eksistensi dirinya sebagai seorang mahasiswa , bahkan ia tak mau tahu menahu tentang keadaan sekitar lingkungan masyarakat ataupun sekitar lingkungan kampusnya sendiri. Yang terpenting buat mereka adalah duduk dibangku kuliah menjadi kambing conge dosen , lantas pulang duluan ke rumah, titik.
Inikah ” mahasiswa ” ? Padahal, mahasiswa adalah sosok yang semestinya kritis, logis, berkemauan tinggi , respect dan tanggap terhadap permasalahan umat dan bangsa, mau bekerja keras, belajar terus menerus, mempunyai nyali ( keberanian yang tinggi ) untuk menyatakan kebenaran, aplikatif di lingkungan masyarakat serta spiritualis dan konsisten dalam mengaktualisasikan nilai-nilai ketauhidan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Dengan Konsep itulah, mahasiswa semestinya bergerak dan menyadari dirinya akan eksistensi ke-mahahasiswaan nya itu. Belajar tidaklah hanya sebatas mengejar gelar akademis atau nilai indeks prestasi ( IP ) yang tinggi dan mendapat penghargaan cumlaude, lebih dari itu mahasiswa harus bergerak bersama rakyat dan pemerintah untuk membangun bangsa, atau paling tidak dalam lingkup yang paling mikro, ada suatu kemauan untuk mengembangkan civitas / perguruan tinggi dimana ia kuliah. Misalnya dengan ikut serta / aktif di Organisasi Mahasiswa, baik itu Organisasi intra kampus ( BEM dan UKM ) ataupun Organisasi Ekstra kampus, serta aktif dalam kegiatan-kegiatan lain yang mengarah pada pembangunan bangsa.
Oleh karena itu, Dengan semangat Muharramisasi mari kita sama - sama memaknai even tahun baru 1430 Hijriyah ini dengan senatiasa menginsafi dan selalu berintrospeksi diri kita sebagai seorang ” mahasiswa ”, juga kita jadikan sebagai moment untuk ” hijrah ”, yaitu hijrah dari kemalasan menuju kerja keras, hijrah dari sikap pesimis menuju sikap optimis, berani keluar dari kenyamanan untuk mendaki dan menempuh kesulitan, respect dan tanggap terhadap permasalahan umat dan bangsa , sehingga endingnya kita layak dan pantas untuk disebut sebagai seorang ” mahasiswa ”.
menulapakan Pacar?... ni caranya....
Melupakan se2org yg pernah hadir di hati emang ga gampang. Namun bukan berarti kita harus stuck dlm perasaan melankolis dlm waktu yg lamakan? Menyendiri dan membiarkan perasaan sedih menjadi berlarut-larut bukan ide yg bgs. Lebih baik, coba tips brkt;
- Curhat n tumpahkan seluruh perasaan n kesedihan kpd lo. Lepaskan seluruh masalah lo.
- Hang out n bersenang2lah. Ajak seluruh tmn, sahabat/ keluarga. Namun usahain jgn ke tempat2 yg biasa lo datangani ama mantan lo. Cz kemungkinan gede lo dpt bertemu sama mantan lo disana.
- Cari dan tekuni hobi baru. Lakuin aktivitas yg positif, jgn beri waktu diri lo u/ nginget kembali kisah cinta yg lalu.
- Buang semua brg, foto atau hal2 yg bias nginngetin lo sama mantan lo.
- Jgn ngubungin mantan lagi, baik lwt telp, sms atau email. Sebaeknya abaikan jg semua telp, sms dan email darinya.
- Sebaiknya lupain istilah “Temen BaiK”. Saat2 seperti ni ada baiknya berhenti berhub dgn mantan. Tdk u/ seterusnya. Berikan kesempatan perasaan lo u/ pulih lbh dulu.
- Emang bkn saat yg tpt buat kembali ngebina hub yg baru, namun g da salahnya u/ membuka hati lo buat orang baru. Mungkin aja akan ada org yang dpt mencintai lo secara lbh pantes. Good Luck n Selamat Mencoba.
Masa demi masa berlalu sudah
Kemana kaki jalan melangkah
Liku-liku kehidupan mengukir sejarah
Kini saatnya berpotret diri
Berbenah dari segala keburukan
Meningkatkan semua kebaikan
Ramadhan sebentar khan tiba
Kini saatnya tuk membuka pintu hati
Memaafkan semua kehilafan
Mari kita sambut dengan gembira
Dengan memperbanyak ibadah
Tuk menggapai tingkatan taqwa
Derajat tertinggi disisi khalik
Semoga Allah selalu membimbing kita
Dan nanti memasukkan kita dalam surga-Nya
Amiin
Paradigma
Hari demi hari terus berjalan
Pergantian waktupun tidak dapat dielakan
Perubahan adalah sebuah realitas yang harus dihadapi
Sebagai konsekwensi logis atas akhir dari setiap langkah
Paradigma hidup merupakan acuan dalam melangkah
Sebagai barometer dalam menjalani hidup
Menuju sebuah wujud misteri
‘Cita-cita’
Arti Cinta
Di dalam kedinginan jiwaku
Kau hadir mendekap erat kalbuku
Dalam kesendirian nuraniku
Kau temani aku dengan kemesraan
Dalam kegalauan jiwaku
Kau hadir untuk menghiburku
Dalam kesepian malamku
Kau hadir dalam indahnya mimpiku
Tiada yang kupikirkan selama ini
Kecuali aku merasa berarti bersamamu
Kan kuayun langkahku ini
Bersama irama kerinduan
Kangen khan slalu menyelimuti hatiku
Tak ada sesuatu terindah untuku
Karena kau segala-galanya bagiku